Bantuan Dana Pengembangan dan Pembangunan MI MIFTAHUL AMIN klik di sini

Ilmuwan Muslim: Ibnu Sina

1 Desember 2011

Ilmuwan, Muslim, Ibnu Sina
Ibnu Sina adalah seorang filsuf, penyair, astronom (ahli perbintangan), dan ahli pengobatan yang terkenal. Beliau mempunyai nama lengkap Abu Ali Al-Husain bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Beliau lahir pada tahun 980 M di desa Afshanah dekat kota Kharmaitan, Afghanistan. Beliau mempunyai gelar Asy-Syaikh Ar-Rais (Sarjana Pemimpin). Beliau meninggal pada tahun 1037 M di Hamadhan, Iran.

Masa kanak-kanak beliau sangat dekat dengan ajaran Islam. Beliau telah mampu menghafal al-Quran ketika berumur 10 tahun. Di usia yang masih muda beliau mulai mempelajari ilmu-ilmu agama, seperti tafsir (penjelasan tentang ayat-ayat al-Quran), fikih (ilmu tentang hukum Islam), ushuluddin (ilmu tauhid), dan tawawuf (ilmu untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah). Pada usia 18 tahun, Ibnu Sina telah menguasai seluruh cabang ilmu tersebut. Kemudian beiau belajar ilmu hukum, matematika, fisika, politik, dan kedokteran.

Beliau dapat menguasai ilmu kedokteran hanya dalam waktu setengah tahun tanpa bimbingan guru. Hampir semua buku kedokteran yang ada, dipahaminya tanpa mengalami kesulitan sehingga pada usia belia, Ibnu Sina sudah sangat terkenal dalam ilmu pengobatan, melebihi dokter-dokter pada masanya. Ketenaran beliau semakin bertambah setelah berhasil menyembuhkan Raja Bukhara, Nooh Ibnu Manshur, dari penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh banyak ahli.

Ibnu Sina adalah ilmuwan pertama yang dapat menyebutkan bagian-bagian mata. Bagian-bagian mata itu, seperti kornea, retina, lensa mata, dan saraf mata. Ibnu Sina juga menjelaskan bagaimana cara kerja jantung. Beliau menyatakan bahwa jantung terdiri atas empat katup. Fungsi katup tersebut adalah menjaga agar aliran darah tetap searah. Beliau juga menyatakan bahwa gerakan otot terjadi karena adanya kerja saraf.

Ibnu Sina melakukan berbagai percobaan dan meneliti catatan kedokteran terhadap kasus-kasus penyakit yang terjadi pada masa itu. Beliau mampu mendiagnosis penyakit kanker dan mengharuskan pasien melakukan pengobatan secara dini. Pengobatan ini dilakukan melalui pembedahan.

Sumbangan terbesar Ibnu Sina dalam ilmu kedokteran adalah ensiklopedia kedokteran berjudul Al-Qanun yang terdiri atas 20 jilid. Al-Qanun menjadi rujukan utama dalam bidang kedokteran selama berabad-abad dan tidak tergantikan sampai abad ke-19. Buku ini bisa menjadi teks buku bidang kedokteran di seluruh dunia selama lebih dari 700 tahun. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul A Treatise on The Canons of Medicine of Avicenna (Prinsip-prinsip Pengobatan Avicenna).

Ibnu Sina dikenal pula sebagai ilmuwan yang banyak menemukan hal-hal baru di luar ilmu kedokteran. Misalnya, tentang sumber-sumber sungai yang belum berhasil ditemukan oleh ahli-ahli dari Yunani dan Romawi. Penemuan penting beliau dalam bidang geografi adalah penjelasan mengenai bagaimana sungai yang berasal dari gunung dan lembah dapat saling berhubungan.

Ibnu Sina juga menguasai ilmu geologi (ilmu tentang bagian-bagian bumi), kimia, dan kosmologi (ilmu tentang asal-usul bumi). Kemampuan beliau di bidang tersebut juga diakui oleh ilmuwan lain, terbukti karya beliau mengenai ilmu pertambangan dijadikan sumber rujukan bagi para ilmuwan di Eropa.

Di bidang kimia, Ibnu Sina menemukan bahwa benda-benda logam mempunyai perbedaan khusus. Setiap logam terbentuk dengan sendirinya menjadi berbagai jenis yang berbeda. Beliau dianggap sebagai penerus perkembangan ilmu kimia yang telah dirintis oleh Bapak Kimia Muslim, Jabir Ibnu Hayyan.

Namun, kemampuan beliau yang tak tertandingi tidak membuatnya lalai. Sebagai seorang muslim yang taat, beliau tidak pernah lupa menundukkan diri kepada Allah swt. Beliau pernah mengatakan: "Aku tetap menjalani pengabdian yang sebaik-baiknya kepada Allah swt."

Kehebatan beliau dalam menyembuhkan penyakit dan semua amalan ilmunya hanyalah untuk mencari keridhoan Allah swt. Beliau sangat bersikap rendah hati, lembah lembut, dan tegar dalam mengatasi segala sanjungan dan kritikan. Sebagai seorang dokter yang handal, beliau pernah dijuluki Raja Dirajai Dokter atau Medicorum Principal. Beliau dinobatkan sebagai Bapak Para Doktor (Father of Doctors) untuk selamanya-lamanya pada tahun 1955.

Sumber: Buku Ilmuwan Muslim Pembuka Cakrawala Ilmu Pengetahuan Dunia: 13 Ibnu Sina

Artikel Lainnya:

1 komentar:

Penyebab Toilet Mampet mengatakan...

nice post
artikelnya menarik
menambah wawasan ilmu pengetahuan
terima kasih banyak,semoga sukses terus

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Ucapkan Bismillah Sebelum Berkomentar

Silahkan tinggalkan komentar Anda.
Jika Anda tidak memiliki site/url, Anda dapat menggunakan:
> Anonymous (tanpa nama)
> Name/URL (ketik nama Anda dan kosongkan URL)
*Anda dapat menggunakan emoticon di atas dengan mengetikkan kode-nya. Misal---> :))